Kau benar-benar gila. Kau tak ingin jatuh begitu saja
dengan muntahan. Tetapi, kau ingin seperti untaian temali saat kau memadu alas.
Ah, kau parker.
Terpakasa aku harus mengeluarkan kau hari ini. Hari
ini dan setiap hari ini. kutumpahkan kau pada lapis-lapis kertas. Biar kutahu
aku telah meleleh dari tubuhku. Kau sendiri hitam di atas ruas-ruas alasnya.
Aku telah terlanjur menelanmu. Terlanjur. Saat itu
kau berada di dekat segelas kopi; itu minuman favoritku-lebih nikmat dari
alkohol pada botol-botol asing. Kusangka, kau itu kopiku. Kuminum hingga
kusadar harus mengeluarkanmu. Semuanya.
Djogja,
Juli 2013
Alfred
Tuname
Komentar
Posting Komentar