Cleapatra: "give me some music...moody food/
Of us that trade in love"
(William Shakespeare, Antony And Cleopatra; Act 2, Scene 4, Line 1)
Pagi jam 06.00 aku bangun. Hari dengan awal yang cerah, mentari bersinar terang. Sementara terang merayap, suasana sangat tenang. Hanya terdengar titik-titik air yang perlahan jatuh di bak kamar mandi. Seperti suara alam di dekat sumber-sumber air. Kuawali hari ini dengan keindahan “Poet Of The Blues”, Willie Dixon. Dentingan-dentingannya menggugah perasaan sehingga menuntun kesempurnaan jiwa yang hidup.
Musik di awal hari seakan jelmaan eksistensi kosmik yang dengan mendengarkannya kita telah masuk dalam tarian ritmik kosmologi bersamaan dengan opera alam ini. Siapa yang tidak mendengarkan musik? Musik sangat esensial dalam perjalanan gurun kehidupan manusia. Musik selalu terdengar di setiap sudut garis-garis kota di dunia ini. Musik menemani perjalanan itu. Sepertinya, segala sesuatu hanya akan meninggalkan rongsokan dan dull tanpa irama dan melodi musik. "music...(is) the moonlight in the gloomy night of life" (Jean Paul Richter, Titan).
Aku hanya duduk, musik kubiarkan memenuhi raung suasana hati. Suara yang indah terus mengalir. Suasananya mungkin seperti zaman sebelum orang mengenal musik. Saat itu orang senang bercengkrama bersama suara-suara orisinal alam dalam nyanyian suara burung dan gemericik bunyi alir sungai. Dalam Narada Samhita terdapat deskripsi "khagah bhrgam patamgamsca kurgamdyapi jantavah/sarva eva pragayante gitavyapti digantare" (the birds, humming bees, moths, deers and other creatures also sing. The eternal song -melody of music- is omnipresent)(Pt. Shariram Sharma Acarya, Music-The Nectar Of Life). Segenap kosmos pun menyuguhkan the eternal song untuk penghuninya.
Begitu banyak musik yang orang ciptakan untuk memenuhi jagad kehidupan. Semua itu karena orang perlu musik dan membutuhkan musik. Pengetahuan akan musik pun menjadi sangat penting. Urgensinya berada di antara pengetahuan-pengetahuan lain. Confucius mengajarkan kepada murid-muirdnya bahwa "poetry, books, ethics, musics, these must be studied by all gentlemen". Dengan musik, hikayat kehidupan manusia akan terus abadi. "sahitya samgita kala vihinah/saksat pasuh puccha visana hinah" (a man without the knowledge of music, art and literature is an animal without a tale) (Pt. Shariram Sharma Acarya, Music-The Nectar Of Life). Selaras dengan Confuscius, adagium India klasik ini berusaha untuk mengingatkan manusia untuk terus menyelaraskan hidup dengan aliran irama dan melodi. Dan mungkin atas dasar inilah, Jean Cocteau menulis "i want someone to build me music i can live in, like a house. Music is not all the time a gondola, or a racehorse, or a tight-rope. It is sometimes a chair as well" (The Public And The Artist; Vanity Fair, 1922).
Karena hidup itu indah, maka musik adalah salah satu instrumen yang membuat hidup semakin indah. Sebuah kesenian melekat pada defenisi keindahan. Dan performansi vokal atau instrumen musik adalah sebuah seni. Dalam kesenian itulah, manusia menciptakan harmoni dalam amplitudo hidup ini. Harmoni dalam destruksi-destrusksi yang datang tanpa diduga dan tidak diketahui. Musik mengangkat kejatuhan manusia sekaligus mensublimasi keindahan hidup. Karena musik adalah medium keindahan maka praktek regular musikalitas yang baik akan melindungi musik dari psikosomatik disorder yang menyebabkan epilepsi rasa, histeria, impotensi et cetera. Bagi Edna St. Vincent Millay, "music (is) my rempart and the only one" (On Hearing Symphony Of Beethoven;The Buck In The Snow).
Roland barthes melihat ada dua jenis music:"the music one listens to, the music one plays. These two musics are two totally different arts, each with its own history, its own sociology, its own aesthetics, its own erotic; the same composer can be minor if you listen to him, tremendous if you play him (even badly)" (Musica Practica; Image-Music-Text, 1977). Namun, spirit musik itu tetap saja menimbukan magnitudo rasa. Gejolak rasa selalu muncuk ketika orang memainkan atau mendengarkan musik meski tentu tak dapat dipungkiri bahwa sensasi setiap orang pasti berbeda. Karena itu pulalah selera akan musik pun menjadi berbeda. De gustibus non est disputandum.
Musik juga adalah sebuah "teks". Ia adalah "teks" yang dapat ditulis apa saja. Tulisan itu berisi pesan sebagai bahasa ekspresi dalam segala bentuknya untuk menyatakan sesuatu kepada pendengarnya. Dalam nada dan irama, pesan menjadi terbirit-birit dalam musik. Tak sadar, musik pun berisi hentakan ajakan untuk berdendang dan bergoyang dalam senyum dan keringat. Dalam tradisi pesta orang Flores, NTT, adalah sulit untuk tidak "melantai" apabila mendengar hentakan musik lagu "Jamila", Tiger Band atau lagu "Oo Me Niku", Uge Dan Kela, dengan ja'i, sebuah tarian khas daerah Ngada, Flores, NTT. Sehingga sering kali kritik atau pun pesan sosial dalam lagu "Jamila” dan “Oo Me Niku”, sebagai contoh, seakan teramputasi oleh hentakan musik yang memagnet. Tetapi itulah musik, ia selalu berdamai dengan situasi apa pun. Dan ketika semua orang beramai-ramai "mengangkat debu" kemah pesta, musik menjadi wahana ideologi sosial bahwa semua orang menjadi egaliter dan tak ada kasta dalam musik.
Pertama mendengarkan musik yang membuat sensasi rasa senang, mungkin kita akan berkata (seperti suara permintaan kerumunan dalam konser akbar) "we want more! We want more!". Saat itu, mendengarkan musik adalah, mengutip Ana Menendez, "sebuah ciuman, sebuah sentuhan pertama. Segala sesuatu yang terjadi selanjutnya adalah tambahan yang manis. Ciuman pertama terasa lebih mesra dibandingkan telanjang di tempat tidur; batas-batasnya sudah jelas, yang pertama kepatuhan, dan yang kedua pengkhianatan" (Loving Che, 2004). Musik pun tidak pernah mengkhianati kita sebab ia menciptakan harmoni yang mengangkat kita dari pecahan puing-puing rasa. So, "if music be the food of love, play on!" (William Shakespeare, Twelfth Night; Act 5, scene 1, line 1).
Djogja, 30 Januari 2011
Alfred Tuname
Of us that trade in love"
(William Shakespeare, Antony And Cleopatra; Act 2, Scene 4, Line 1)
Pagi jam 06.00 aku bangun. Hari dengan awal yang cerah, mentari bersinar terang. Sementara terang merayap, suasana sangat tenang. Hanya terdengar titik-titik air yang perlahan jatuh di bak kamar mandi. Seperti suara alam di dekat sumber-sumber air. Kuawali hari ini dengan keindahan “Poet Of The Blues”, Willie Dixon. Dentingan-dentingannya menggugah perasaan sehingga menuntun kesempurnaan jiwa yang hidup.
Musik di awal hari seakan jelmaan eksistensi kosmik yang dengan mendengarkannya kita telah masuk dalam tarian ritmik kosmologi bersamaan dengan opera alam ini. Siapa yang tidak mendengarkan musik? Musik sangat esensial dalam perjalanan gurun kehidupan manusia. Musik selalu terdengar di setiap sudut garis-garis kota di dunia ini. Musik menemani perjalanan itu. Sepertinya, segala sesuatu hanya akan meninggalkan rongsokan dan dull tanpa irama dan melodi musik. "music...(is) the moonlight in the gloomy night of life" (Jean Paul Richter, Titan).
Aku hanya duduk, musik kubiarkan memenuhi raung suasana hati. Suara yang indah terus mengalir. Suasananya mungkin seperti zaman sebelum orang mengenal musik. Saat itu orang senang bercengkrama bersama suara-suara orisinal alam dalam nyanyian suara burung dan gemericik bunyi alir sungai. Dalam Narada Samhita terdapat deskripsi "khagah bhrgam patamgamsca kurgamdyapi jantavah/sarva eva pragayante gitavyapti digantare" (the birds, humming bees, moths, deers and other creatures also sing. The eternal song -melody of music- is omnipresent)(Pt. Shariram Sharma Acarya, Music-The Nectar Of Life). Segenap kosmos pun menyuguhkan the eternal song untuk penghuninya.
Begitu banyak musik yang orang ciptakan untuk memenuhi jagad kehidupan. Semua itu karena orang perlu musik dan membutuhkan musik. Pengetahuan akan musik pun menjadi sangat penting. Urgensinya berada di antara pengetahuan-pengetahuan lain. Confucius mengajarkan kepada murid-muirdnya bahwa "poetry, books, ethics, musics, these must be studied by all gentlemen". Dengan musik, hikayat kehidupan manusia akan terus abadi. "sahitya samgita kala vihinah/saksat pasuh puccha visana hinah" (a man without the knowledge of music, art and literature is an animal without a tale) (Pt. Shariram Sharma Acarya, Music-The Nectar Of Life). Selaras dengan Confuscius, adagium India klasik ini berusaha untuk mengingatkan manusia untuk terus menyelaraskan hidup dengan aliran irama dan melodi. Dan mungkin atas dasar inilah, Jean Cocteau menulis "i want someone to build me music i can live in, like a house. Music is not all the time a gondola, or a racehorse, or a tight-rope. It is sometimes a chair as well" (The Public And The Artist; Vanity Fair, 1922).
Karena hidup itu indah, maka musik adalah salah satu instrumen yang membuat hidup semakin indah. Sebuah kesenian melekat pada defenisi keindahan. Dan performansi vokal atau instrumen musik adalah sebuah seni. Dalam kesenian itulah, manusia menciptakan harmoni dalam amplitudo hidup ini. Harmoni dalam destruksi-destrusksi yang datang tanpa diduga dan tidak diketahui. Musik mengangkat kejatuhan manusia sekaligus mensublimasi keindahan hidup. Karena musik adalah medium keindahan maka praktek regular musikalitas yang baik akan melindungi musik dari psikosomatik disorder yang menyebabkan epilepsi rasa, histeria, impotensi et cetera. Bagi Edna St. Vincent Millay, "music (is) my rempart and the only one" (On Hearing Symphony Of Beethoven;The Buck In The Snow).
Roland barthes melihat ada dua jenis music:"the music one listens to, the music one plays. These two musics are two totally different arts, each with its own history, its own sociology, its own aesthetics, its own erotic; the same composer can be minor if you listen to him, tremendous if you play him (even badly)" (Musica Practica; Image-Music-Text, 1977). Namun, spirit musik itu tetap saja menimbukan magnitudo rasa. Gejolak rasa selalu muncuk ketika orang memainkan atau mendengarkan musik meski tentu tak dapat dipungkiri bahwa sensasi setiap orang pasti berbeda. Karena itu pulalah selera akan musik pun menjadi berbeda. De gustibus non est disputandum.
Musik juga adalah sebuah "teks". Ia adalah "teks" yang dapat ditulis apa saja. Tulisan itu berisi pesan sebagai bahasa ekspresi dalam segala bentuknya untuk menyatakan sesuatu kepada pendengarnya. Dalam nada dan irama, pesan menjadi terbirit-birit dalam musik. Tak sadar, musik pun berisi hentakan ajakan untuk berdendang dan bergoyang dalam senyum dan keringat. Dalam tradisi pesta orang Flores, NTT, adalah sulit untuk tidak "melantai" apabila mendengar hentakan musik lagu "Jamila", Tiger Band atau lagu "Oo Me Niku", Uge Dan Kela, dengan ja'i, sebuah tarian khas daerah Ngada, Flores, NTT. Sehingga sering kali kritik atau pun pesan sosial dalam lagu "Jamila” dan “Oo Me Niku”, sebagai contoh, seakan teramputasi oleh hentakan musik yang memagnet. Tetapi itulah musik, ia selalu berdamai dengan situasi apa pun. Dan ketika semua orang beramai-ramai "mengangkat debu" kemah pesta, musik menjadi wahana ideologi sosial bahwa semua orang menjadi egaliter dan tak ada kasta dalam musik.
Pertama mendengarkan musik yang membuat sensasi rasa senang, mungkin kita akan berkata (seperti suara permintaan kerumunan dalam konser akbar) "we want more! We want more!". Saat itu, mendengarkan musik adalah, mengutip Ana Menendez, "sebuah ciuman, sebuah sentuhan pertama. Segala sesuatu yang terjadi selanjutnya adalah tambahan yang manis. Ciuman pertama terasa lebih mesra dibandingkan telanjang di tempat tidur; batas-batasnya sudah jelas, yang pertama kepatuhan, dan yang kedua pengkhianatan" (Loving Che, 2004). Musik pun tidak pernah mengkhianati kita sebab ia menciptakan harmoni yang mengangkat kita dari pecahan puing-puing rasa. So, "if music be the food of love, play on!" (William Shakespeare, Twelfth Night; Act 5, scene 1, line 1).
Djogja, 30 Januari 2011
Alfred Tuname
Mondaу night is pizza night at our houѕe, with Μom's homemade vegetable pizza at the top of the list of favorites. There are plenty of electric ovens that will still knock your socks off. Now you're ready to be creative with the outsіde of the cake.
BalasHapusAlso visit my web page pizza stone
I rеally liκe what yοu guys аre usuallу up tοo.
BalasHapusThis kіnd of сlever work anԁ coveгage!
Keeр up the аmazing works guys I've added you guys to my blogroll.
my weblog: championshipsubdivisionnews.com
The Lieutenаnt swoгe than іn
BalasHapusmemory of the blended drink, it woulԁ eternallу be regarded in the mіlitary as
a 'cock's tail'. The publican requested Daisy, his barmaid, to bring some celebratory mixed beverages. Stir in onions, celery, chopped yellow bell pepper and cook right up until tender.
My webpage crate and barrel pizza stone instructions
This іs a sleеk designed dіgitаl соnѵection toaѕter oѵen that will consiѕtently ԁеliѵеr perfect tasting food every tіme.
BalasHapusAdd anotheг cup οf the flour anԁ stir until you have а dοugh
ball. There aгe not a lot of frozen ρіzzаs οut there that loсk
in that fresh take οut taste and I wantеԁ tο see what thіs рizza coulԁ οffеr me.
my page: pizza pan at walmart
My spirit moved аbsent about a feω decades well before mу bodу
BalasHapusехperienced the cоuгage to lаst of all
finish this sаga, and ӏ did obtain Ι was better obtained in the town I lаstlу located to and аs for the suρerior fortune I was іn ѕearch of, I uncovеred what Jоѕeph Camρbell wrotе wаs аuthentic:
“Үour complete bodily stгаtegy undеrstands that this is the way to be alіve in thiѕ cοmmunitу and
thе way to give the tremendously moѕt
ехcellеnt that уou hаve tо deliνer.
At least 51 % have to be com, whilst commonly up to seventy five% іs madе use of.
They hаvе liveԁ life akin to that of
mаrvelous saints, sages аnd Rishis who had been wеll-known for theiг penance аnԁ austerities.
Also vіsit my website :: http://www.ghanaweb.com
WOW juѕt what I was looκing for. Cаme here by ѕearching fοr
BalasHapusaugen lasern
Nο prоblem - they аlso sеttlе for dіsh wаshing, ocean entгаnce homes, аnd
BalasHapusdesκ dancing (according to the menu,
ωhich is entire of wittу tidbitѕ. - Centre tunnel
chimney ԁuct to maximisе ѕucceѕsful veгy hot аirflow.
Fаbric maгκers have even bеen
sеcond hand аnd can be beneficial to tοuch-up the zones on the sneaκers exactly whеre the
shade did not taκe (the seams ѕpecifіcally).
Look at my web site :: Ziki.Com