Pojok Arimbi: Jalan

Lihatlah jalan-jalan kota ini. Tak ada lagi manusia atau kumpulan manusia di sepanjang garisnya. Manusia sudah tercelup dalam tanda-tanda. Manusia sudah tercebur dalam merek-merek kendaran. Jalan kota bukan untuk manusia lagi tetapi untuk robot-robot yang mengejek manusia.

Materi jalan kota keras dan licin. Sebab jalan sudah menjadi jalur-jalur robot yang melintas di atas ruas-ruasnya. Dan manusia sudah menjadi unit-unit mesin dan kehilangan eternal soul. Kata Karl Marx, “the greater human share in a commodity, the greater the profit dead of capital”.

Manusia otentik cukup melintas di atas tanah-tanah berdebu atau becek belumpur. Itu sudah cukup untuk sandal atau telapak kaki.

Djogja, Mei 2013
Alfred Tuname

Komentar