Pertiwi


Biarkanlah aku menghirup nafas cintamu
Pada bait-bait hirup dan hembusnya
Sebelum dedaunan terbakar dan
Ranting menjadi tissue, sayangku


Biarkanlah aku melumat bibir kasihmu
Pada lembut bulir lendir yang 
Membuat dunia tersenyum
Sebelum kemarau mengeringkannya
Sebab esok semua air punya label, sayangku


Biarkanlah aku memelukmu telanjang manisku
Pada jengkal-jengkal perbukitan berkabut kapas
Mesbah persembahan kosmos
Esok, lancip ujungnya berlubang tandus
Tangan-tangan gratil sudah merobek Tabor
Atas nama logam mulia, sayangku


Djogja, Mei 2013
Alfred Tuname

Komentar