ONCE UPON THE TIME IN SANPIO KISOL

gone by the go second

Agenda ini

(saat setelah pemberian sebuah buku agenda)

agenda ini diberikan kepadaku oleh seorang kakak perempuan. Namanya Sedia. Buku ini diberikan sebagai kenang-kenangan ketika saya masuk sekolah SMP seminaris pius XII kisol. Tepatnya kelas III. Ciri-ciri orangnya tidak tinggi, sekitar 156 cm, rambur ikal, kulit putih dan bentuk muka oval. Orangnya baik. Namun sedikit temperamental. Jika diganggu oleh orang yang tidak berkenan di hatinya dia akan mudah marah dan mengeluarkan kata-kata yang sedikit sarkastik. Sedia berasal dari kota Ende, sebuah kota di pulau Flores, NTT, tempat aku dilahirkan oleh ibuku ke dunia yang fana ini.

Senin, 20 juli 1998


Sahabat menaruh hati kasih pada setiap waktu (Amsal 17:17)


Yang kukehendaki ialah mengenal Dia
(Filipi 3:10)

Ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana (mazmur 90:2)

Leo Perik
Selamat pagi pater…..
Itulah kalimat salam pembukaan yang diucapkan oleh warga kelas III B.
Pater menjelaskan pelajaran dan mengerjakan soal matematika agar kami dapat mengerti.
Hiiii..hiii..hiiii terdengar gelak tawa seorang murid . saya pun mengarahkan padangan kea rah teman saya itu. Dalam hati akuberkata, mungkin dia sudah gila. Pelajaran terus saja berlangsung. Mungkin pater menganggap bahwa soal-soal yang dikerjakannya gampang, maka sambil ia mengerjakannya dia juga berjoget dengan mengoyangkan pantatnya.
Saya pun mengira kalau-kalau adegan itulah yang membuat gelak tawa kawan-kawan. Padahal…..no. dan semakin pater bergoyang gelak tawa mereka semakin membahana. Perhatianku semakin kufokuskan. Serentak aku pun turut memadu koor dalam tertawa ria. Ternyata yang terlihat adalah pater’s zipper is open.
Kisol, jumat, 28 agustus 1998



Ret-ret
Kegiatan ret-ret dimulai pada harisenin malam sampai dengan rabu malam. Ret-ret tersebut didampingi oleh ketiga suster ordo karmel yang berasal dari kota Malang dalam perjalan mereka menuju Larantuka. Mereka didampingi oleh seorang imam. Suster-suster tersebut bernama Paulina, Magdalena dan Maria Vianey.
Ret-ret yang paling menyentuh saya adalah ret-ret yang dibimbing oleh suster Maria Vianey pada hari selasa pagi. Saat itu, saya disadarkan kembali akan semua sikap saya terhadap orang tua saya, khususnya ibu sewaku kecil; bertengkar, melawan setiap teguran, dan lain-lain. Ibu baru mengelauarkan dua kata, saya membalasnya dengan empat kata; ibu empat kata, saya delapan kata dst.
Menurut suster tersebt, jika seorang anak memiliki sikap yang terus melawan ibunya berarti ketika sedang mengandung ibu hendak menggugurkan anak tersebut. Tetapi usaha aborsi tersebut tidak berhasil.
Saya pun akhirnya terhentak sadar bahwa sikap saya sama seperti apa yang dijelaskan oleh suster tersebut. Dan dalam hati, saya berkata: apakah kejadian itu pernah terjadi atas diriku??

Kisol, selasa , 20 november 1998


Ulangan sejarah
Achtung! Achtung! Hari rabu kelas III ada ulangan sejarah. Pengumuman ini disampaikan oleh seorang guru besar sejarah di seminari pius XII kisol usai pelajaran sejarah beberapa waktu lalu. Nama guru tersebut Bapal Daniel Diwa. Terdapat dua kesempatan belajar yang diberikannya untuk menikmati les sejarah yang kosong. Itu berarti setiap hari hari selasa dalam dua minggu. Kami pun menggunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya mengingat begitu banyak kisah sejarah yang harus dihafal. Bahkan semakin ke depan semakin lupa akan apa yang pernah diperlajari sebelumnya. Untuk itu waktu lain pun diberdayakan untuk mengakali keterbatasan ingatan tersebut. Untuk mengingat semua bahan sejarah diperlukan banyak waktu. Tentu saja dengan membacanya berulang-ulang. Tetapi tetap saja waktu untuk mempelajari sejarah sangat kurang. Sebab masih banyak pelajaran yang harus dipelajari juga. Sejarah memang perlu diingat tetapi tidak berarti sejarah paling penting dalam hidup ini.
Malam rabu ada permbagian orasi sebagai hadiah natal oleh Rm. Lorensius Sopang, pr. Dia adalah preases seminari pius XII kisol saat ini. Di dalam orasi tersebut teradapat doa novena tiga Salam Maria. Buku doa inilah yang kami gunakan untuk persiapan batin mengikuti ulangan sejarah.
Hari yang tidak dinantikan itupun tiba. Ujian sejarah jatuh pada les ke tiga. Teng…teng…..teng…lonceng sebagai tanda les ke dua telah usai. ini waktunya akan segera dimulai. Kami semua gugup,deg-degan. Seiring waktu berdetak kami terus menunggu. Tiba-tiba terdengar informasi bahwa ulangan sejarah ditunda minggu depan lagi sebab guru sejarah sakit. Serentak kami semua melompat kegirangan. hore….hore…!!! kami bergembira bukan lantaran guru sejarah sakit tetapi waktu kami untuk mempelajari sejarah ditambah. Dan kami tetap mendoakan bapak Daniel Diwa cepat sembuh dari sakitnya.

Kisol. 2 desember 1998

Amare parentes prima natural ex!!

Komentar